Post Page Advertisement [Top]

agama

IFTITAH Atau ISTIFTAH?

Assalamualaikum wr wb. Siapa yg gak tau doa Iftitah? Bagi agan n sista yg beragama Islam pasti tau apa itu Iftitah, yaitu sebuah doa pembuka yg diucapkan setelah niat dan takbiratul ihram. Tapi, ada dua perbedaan kata yg pernah membuat ane bingung, yakni Iftitah dan Istiftah. Ane baru tau ada istilah Istiftah saat ane melihat sebuah video yg berkaitan dengan Doa Iftitah. Setelah ane browsing2, ternyata....

Doa Iftitah adalah doa dlm Shalat yg dibacakan setelah anda melakukan Takbiratul Ihram (Allahu Akbar Setelah membaca Niat) sebelum anda membaca Surat Al Fatihah. Doa Istiftah adalah doa yang dibaca ketika shalat, antara takbiratul ihram dan ta'awudz sebelum membaca surat Al Fatihah. Kedua kata tersebut bermakna sama. Artinya baik Iftitah maupun Istiftah memilikki makna yg sama, yakni Memuji Allah Ta’ala dan menyanjung-Nya di dalam shalat. Seperti di dalam Sabda Rasulullah SAW:

“Sesungguhnya tidak sempurna shalat seseorang hingga berwudhu dengan sempurna sesuai ketentuan. Kemudian bertakbir, memuji Allah dan menyanjung-Nya, dan membaca Al-Quran yang mudah dihafalnya.” ( HR Abu Dawud no. 859, an-Nasai II / 2, at-Tirmidzi no. 302, dan Ibnu Majah no. 460, dishahihkan oleh Syaikh al Albani dalam Shahiih Sunan Abi Dawud no. 763)

Macam-Macam Doa Iftitah Menurut Hadits
Banyak yg jadi perdebatan doa iftitah yg bener apa, dan mungkin agan n sista ada yg menggunakan madzhab. Agan n sista boleh mengikuti madzhab tapi tetap mengacu kepada Al Quran dan Al Hadits/As Sunnah. Berikut macam2 doa yg bersumber dari Hadits Rasulullah SAW.

أللَّ‍هُ أَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً

Allahu Akbar Kabiro Walhamdulillaahi Katsiiro Wasubhanallahi Bukrota Wa’ashiilaa.
(Allah Maha Besar dengan segala kebesarannya. Segala puji bagi Allah. Maha Suci Allah dipagi dan petang hari.)

Haditsnya: Dari Ibnu Umar dia berkata: “Ketika kami shalat bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, tiba-tiba seseorang mengucapkan Allahu Akbar Kabiro Walhamdulillaahi Katsiiro Wasubhanallahi Bukrota Wa’ashiilaa (Allah Maha Besar dengan segala kebesarannya. Segala puji bagi Allah. Maha Suci Allah dipagi dan petang hari).” Lantas Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya: “Siapakah yang mengucapkan kalimat tadi?” Seorang sahabat menjawab; “Saya wahai Rasulullah.” Beliau bersabda: “Sungguh aku sangat kagum dengan ucapan tadi, sebab pintu-pintu langit dibuka karena kalimat itu.” Kata Ibnu Umar; “Maka aku tak pernah lagi meninggalkannya semenjak aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengucapkan hal itu.” (HR. Muslim no. 943)

وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِى فَطَرَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ اْلمُشْرِكِيْنَ
إِنَّ صَلاَتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلَّهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ،
لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ اْلمُسْلِمِيْنَ

WAJJAHTU WAJHIYA LILLADZII FATHOROS SAMAAWAATI WAL ARDLO, _HANIIFAM MUSLIMAW WAMAA ANA MINAL MUSYRIKIIN. INNA SHOLAATII WANUSUKII WAMA_HYAAYA WAMAMAATII LILLAAHI ROBBIL ‘AALAMIIN, LAASYARIIKALAHU WABIDZAA-LIKA UMIRTU WA ANA MINAL MUSLIMIIN.
(Kuhadapkan jiwa ragaku pada Dzat yang menciptakan langit dan bumi dengan mengakui kebenaran serta berserah diri, dan tidaklah aku termasuk golongan orang-orang yang musyrik. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, matiku hanya untuk Alloh Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagiNya karena dengan itu aku diperintah. Dan ketahuilah sesungguhnya aku termasuk orang-orang muslim.)

Hadistnya: Dari Ali bin Abi Thalib ra bahwa Rasulullah saw biasa ketika memulai sholat wajib, berkata: ”Saya hadapkan wajahku kepada Dzat yang menciptakan langit dan bumi dengan hanif/lurus dan berserah diri, dan tidaklah saya termasuk orang-orang yang menyekutukan Alloh swt. Sesungguhnya, sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah aku persembahkan untuk Alloh yang menguasai seluruh alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya, dan yang demikian itu aku diperintahkan dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri." (HR Al-Baihaqy)


اللَّهُمَّ باعِد بَيْني وبَيْنَ خَطايايَ كما بَاعَدْتَ بَيْنَ المَشْرِقِ وَالمَغْرِبِ
اللَّهُمَّ نَقِّنِي مِنْ الخَطايا كما يُنَقّى الثَّوْبُ الأبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ،
اللَّهُمَّ اغْسِلْ خَطايايَ بالمَاءِ والثَّلْجِ وَالبَرَدِ‏.‏
ALLOHUMMA BAA’ID BAINII WABAINA KHOTHOOYAAYA KAMAA BAA’ADTA BAINAL MASYRIQI WALMAGHRIB. ALLOHUMMA NAQQINII MINAL KHOTHOOYA KAMAA YUNAQQOTS-TSAUBUL ABYADLU MINAD-DANAS. ALLOHUMMAGHSIL KHOTHOOYAAYA BILMAA-I WATS-TSALJI WALBARODI.
(“Ya Allah, jauhkan antara saya dengan kejelekan-kejelekan saya sebegaimana Engkau menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, bersihkanlah diriku dari kejelekan-kejelekanku sebagaimana baju putih dibersihkan dari kotoran Ya Allah, basuhlah/cucilah kejelekan-kejelekan saya dengan air, salju dan embun.”)

Hadistnya: Abu Hurairah ra berkata: Adalah Rasulullah saw diam sebentar antara bacaan takbir dan bacaan al-fatihah. Aku bertanya: ”Dengan nama bapak dan ibuku, ya Rasulullah! Selama engkau diam sejenak antara takbir dan bacaan fatihah, apa yang engkau baca?” Beliau saw menjawab: ”Aku membaca: ”Ya Allah, jauhkanlah antaraku dan kesalahanku seperti jauhnya timur dan barat. Ya Allah, sucikanlah aku dari kesalahanku, seperti halnya kain putih dibersihkan orang dari kotoran. Ya Allah, bersihkanlah segala kesalahanku dengan air salju dan air dingin." (HR Bukhari I:189)

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، وَتَبَارَكَ اسْمُكَ، وَتَعَالَى جَدُّكَ، وَلاَ إِلَهَ غَيْرُكَ

SUBHANAKA ALLAHUMMA WA BIHAMDIKA WA TABARAKAS-MUKA WA TA’ALA JADDUKA WA LA ILAHA GHAIRAKA
(Mahasuci Engkau, ya Allah, dan sepenuh pujian kepada-Mu. Berlimpah keberkahan nama-Mu, Mahatinggi kemuliaan dan keagungan-Mu, dan tidak ada sesembahan yang benar kecuali Engkau.) (HR. Abu Dawud no. 776, An-Nasa‘i no. 899, dan selain keduanya dari Abu Sa’id Al-Khudri z. Dishahihkan dalam Shahih Abi Dawud).

Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda yang maknanya, “Ucapan yang paling dicintai oleh Allah adalah seorang hamba mengucapkan: سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ… (Diriwayatkan oleh Ibnu Mandah dalam At-Tauhid, 2/123. Juga diriwayatkan An-Nasa’i dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah, 488/849, dengan sanad yang hasan sebagaimana dalam Ash-Shahihah no. 2939)

Hukum Membaca Doa Iftitah/Istiftah
Hukum membacanya adalah Sunnah menurut jumhur Ulama. (Lihat Al Mughni , Ibnu Qudamah 2/141-142, Kitabul Fiqhi Ala Madzahibil Arba’ah, Abdurrahman AlJaziri 1/231, Sholatul Mukmin 1/253, Fatawa Arkanil Islam, Syeikh Utsaimin 317 dan Fiqhus Sunnah, Sayyid Sabiq 1/109-111).

Gimana agan n sista? Semoga penjelasan yg ane kutip dari berbagai sumber ini bisa dijadikan referensi doa iftitah yg bisa agan n sista pergunakan di dalam Sholat, dan agan n sista udah paham arti Iftitah dan Istiftah. Semoga sholat kita diterima di-Sisi Allah SWT. Aamiin.

Wassalamualaikum wr wb.
2016 © Agan n Sista Team. All Right Reserved.

1 komentar:

Bottom Ad [Post Page]

| Designed by Colorlib